Masker high-end yang laris di Jepang/NHK
Masker high-end yang laris di Jepang/NHK
KOMENTAR

DI tengah wabah virus corona yang menyebar, bukan hanya di China, tapi juga di banyak negara di dunia, ada beberapa pihak yang "ketiban durian runtuh". Salah satunya adalah produsen masker.

Tengok saja negeri sakura Jepang. Per hari Senin (3/2), setidaknya telah ada 20 kasus corona yang diidentifikasi di negeri sakura tersebut. Meski tidak ada korban jiwa, namun banyak warga Jepang yang was was dengan penularan virus tersebut dan berupaya menjaga diri dari penularan virus yang menyerang saluran pernapasan itu.

Salah satu langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan mengenakan masker untuk menutupi hidung dan mulut.

Karena itulah, tidak heran jika produsen masker di Jepang sejak beberapa pekan belakangan, meningkatkan produksi masker, termasuk yang high-end alias kelas atas untuk mencegah penularan infeksi virus corona yang hingga saat ini belum ditemukan obat serta vaksinnya.

Salah satu produsen masker high-end di Jepang yang kebanjiran pesanan adalah Clever yang berbasis di Prefektur Aichi. Mereka kewalahan menangani pesanan masker wajah sejak Januari lalu.

Bukan tanpa alasan, pasalnya masker yang mereka buat sejak tujuh tahun terakhir dijamin ampuh menyaring virus, termasuk virus corona baru, serta polutan udara kecil yang dikenal sebagai PM 2.5. Selain itu, masker yang mereka buat juga memiliki efek penghilang bau.

Selain itu, masker tersebut juga diklaim tetap dapat menjalankan fungsinya dengan efektif meski telah dicuci sebanyak 100 kali.

Namun, sesuai dengan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk itu, pembeli perlu merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan masker high-end tersebut. Masker itu dijual dengan harga lebih dari Rp 2 juta.

Dikabarkan NHK pekan lalu, pihak produsen mengaku baru bisa meningkatkan produksi lima kali lipat sejak permintaan naik. Pasalnya, masker tersebut sepenuhnya dibuat dengan tangan.

Meski begitu, banyak pelanggan yang bahkan rela menunggu antara satu hingga dua minggu untuk bisa mendapatkan masker tersebut.




Banjir Bandang Lahar Dingin Terjang Sejumlah Wilayah Sekitar Gunung Marapi Sumbar, BNPB: Masyarakat Harus Waspada Bahaya Susulan

Sebelumnya

Jemaah Haji Tak Boleh Melepas Gelang dan Kalung Identitas Selama di Tanah Suci, Ini Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News